II. Untuk Apa/Untuk Apa?

"Selamat kamu telah meraih nya!"

   

 Untuk Apa/Untuk Apa? - Hindia.

    Setelah sudah meraih hal tersebut, kamu mau apa? Apa yang akan kamu lakukan? Bagaimana perasaan mu? Pertanyaan itu terlintas begitu saja, bertanya "Untuk apa kita hidup?" "Mengapa kita harus melakukan ini?" "Jika gagal ataupun sukses setelah nya bagaimana?

    Cukup. Pertanyaan ini tidak akan pernah berakhir meskipun kamu bilang sudah temukan jawabannya, aku sendiri sering bertanya begini dan orang dewasa sekitar ku pasti jawab "Kamu masih terlalu dini untuk itu" seolah menanyakan tujuan hidup adalah suatu hal yang hanya bisa ditanggung oleh orang dewasa.

    Saat mendapat ponsel mahal, tas branded, mobil baru, dan hal-hal materi yang ku dambakan, mungkin awalnya aku berdoa dengan amin paling serius untuk itu, tapi setelah mendapatkan nya aku memang senang, bahkan sangat senang dan setelahnya aku kembali bingung. Sekali lagi, "Untuk Apa?

    Setelah baca ini jangan berpikir bahwa aku adalah manusia kurang bersyukur, aku hanya merenung sebagai seorang remaja yang pemikiran nya tak bisa terkendali, dengan emosi masih labil, lalu mengambil keputusan cuma-cuma.

    Dengar, apapun tujuan kamu hidup tetap lah jalani hidup mu, hadapi masalah dan tertawa lah sedikit ditengah pelik. Sudah pasti, walau tak mengerti, kamu tetap hidup dengan penuh banyak tujuan. Jangan lagi tanya kan "Untuk Apa?" Bukan aku, orang dewasa, Sule, bahkan kamu sendiri yang akan menjawab hal ini.

    Tapi, waktu.

Sekian dari aku dan pikiran yang ku ketik. Omong-omong, kamu sudah makan belum? 

Komentar

Postingan Populer