III. Keluh Kesah [Cerpen]

Keluh Kesah

Kamu bisa baca sambil dengar kan Rehat, Kunto Aji

    "Alasan saja kamu itu Mija, bilang saja kalo kamu tidak mengerjakan tugas" Saat itu aku menunduk walau rasanya ingin membantah bahwa buku tugas ku benar-benar ketinggalan dan aku sudah mengerjakan tugas bahasa Indonesia tersebut. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku tak berani bicara kembali.

    Akhirnya aku kembali ke tempat duduk ku lalu mendapatkan ledekan dari teman-teman ku, "Hahaha, kasian dimarahin, makanya jangan malas" Kutu kupret. Mati saja kau, menyebalkan. Begitu dalam hatiku, tapi aku hanya bisa diam lagi.

    Jam pelajaran berakhir, waktunya istirahat.
Oh sial, sahabat ku, Hana, tak masuk hari ini dan aku tidak begitu dekat dengan teman-teman kelas ku. Bisa bayangkan tidak? Aku begitu kesepian.

    Hana kenapa kamu harus sakit sih?

    Lalu sekarang uang ku hilang, entah kemana. Aku panik, jadi ku cari dikelas dan itu tidak ada. Sialan, kenapa hari ini sial sekali?

    Beberapa jam setelah nya, sekolah sudah pulang, dan ya, hujan deras.
Aku tidak membawa mantel, lalu ayah kirim pesan, 'Kak, ayah agak lama ya jemput nya. Hujan' disertai dengan emotikon gambar hati merah nya.
 
    Itu sedikit menghibur, tapi tetap saja, sial.
Oh! Mobil lewat dan membasahi baju ku sekarang, itu berwarna putih lalu aku akan diomeli habis-habisan oleh Ibu.

    Suasana hati ku sangat buruk sekarang, sampai setelah nya aku dijemput lalu pulang.
Sesampainya dirumah aku langsung buru-buru ke kamar untuk ganti baju, setelahnya kaki ku melangkah ke dapur mengambil hidangan makan siang ku.

    Huh, semur jengkol!? Ibu tahu aku paling tak suka makanan ini, dunia bercanda nya ga lucu sekarang. Aku sial melulu sedari tadi.

    Karena sudah tak tahan dengan gundah dihati, aku menangis. Mungkin kamu pikir, dimarahi guru, diledek teman sekelas, tak ada teman istirahat, lama dijemput, baju putih kotor, dan lauk yang ada merupakan makanan yang paling ku tak sukai adalah masalah yang sepele.

    Iya, memang kau benar. Tapi, jika kau hadapi masalah itu secara bersamaan, kau akan merasa menjadi orang paling sial didunia.

    Ibu datang dan buru-buru menghampiri ku, "Loh, kenapa kak?" Aku menatap Ibu, "Aku gak suka semur jengkol" Aku pikir Ibu bakal mengomel menyuruh aku bersyukur dan menerima itu. Tapi, dia tidak mengomel. 

        Dia tertawa kecil, "Oalah, mama masak ayam kecap kok" Aku buru-buru menghapus air mata ku, "Dimana!?" Ujarku dengan semangat. 

    "Dikuali" Aku langsung melipir kesana dan mengambil ayam kecap kesukaan ku.

    Makasih Tuhan, beribu sial yang ku alami dapat disyukuri dengan satu hal kecil yang membahagiakan ku. Makasih juga Ibu, ayam kecap mu yang terbaik!

    Kita dapat belajar dilanda sial pun ada hal kecil lain yang dapat disyukuri, Tuhan tau kamu dapat menghadapi nya. Dan ya, bagaimana hari mu hari ini?

Komentar

Postingan Populer